Perut Sumber Penyakit? Apa Obatnya?

Oleh : Nurmelia Vetika Yunianti

Sumber penyakit salah satu yang paling berpengaruh justru datangnya dari perut. Oleh karena itu, Islam sangat memperhatikan perihal makanan yang sesuai dengan syariat. Beberapa sumber penyakit dalam ilmu kesehatan adalah makanan, lingkungan, juga penyakit lain.

Salah satu dari penyebab terbanyaknya penyakit adalah karena makanan.Penyakit-penyakit yang muncul di zaman modern ini, mayoritas-Nya adalah sakit dikarenakan pola hidup sehat yang tidak tejaga hanya karena makanan yang tidak sehat dan juga tidak terkontrol. Seperti diabetes yang terlalu banyak makan-makanan manis dan makanan yang berkalori tinggi (ex. Ice Krim, manisan, minuman cepat saji, dll).

Dalam sebuah teori klasik namun termodern di alam kehidupan manusia dikatakan bahwa “Sumber dari penyakit adalah perut, selanjutnya bahwa perut adalah gudang dari penyakit dan berpuasa itu adalah obatnya”. (Hadis Nabi Muhammad SAW. riwayat Muslim). Kemudian bahwa manusia hendaklah memperhatikan makanannya (Al-Qur’an Surat ‘Abasa ayat 24).فَلْيَنْظُرِالاِنْسَانُ اِلَى طَعَامِهِلا (٢٤)

Artinya : Maka hendaklah manusia itu memerhatikan makanannya. (Q.S. ‘Abasa :24)

Pada Al-Qur’an dan Hadist yang sebelumnya, ternyata perut yang dimaksud adalah proses apa saja yang dimakan atau dimasukkan, proses pencernaannya, dan proses output serta dampaknya untuk kesehatan. Dan hal ini bila dihubungkan dengan teori sehat, maka sehat yang dimaksud bukanlah bebas dari penyakit fisik, namun bebas juga dari penyakit mental/akhlak/jiwa serta penyakit sosial.

Hal ini dijelaskan dalam Sunan Tirmidzi, kitab Zuhud (Bab Dimakruhkan memperbanyak makan), berikut adalah hadisnya: حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ الْحِمْصِيُّ وَحَبِيبُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ جَابِرٍ الطَّائِيِّ عَنْ مِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ.

Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Nashr, telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Al Mubarak, telah mengabarkan kepada kami Isma’il bin ‘Ayyasy, telah menceritakan kepadaku Abu Salamah Al Himshi dan Habib bin Shalih dari Yahya bin Jabir Ath Tho`i dari Miqdam bin Ma’dikarib berkata, Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, “Manusia tidak memenuhi wadah yang buruk melebihi perut, cukup bagi manusia beberapa suapan yang menegakkan tulang punggungnya, bila tidak bisa maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga untuk nafasnya.” (Tirmidzi-2380)

Dengan berpuasa, orang akan benar-benar mampu mempraktikkan makan disaat lapar dan berhenti sebelum kenyang apalagi pada saat berbuka puasa yang terpenting adalah pengendalian dari diri kita masing-masing. Secara fisik puasa itu menyehatkan. Ini didukung dengan hasil-hasil riset yang terkait dengan kesehatan fisik antara lain : Puasa dapat menurunkan produksi asam lambung yang berlebihan sehingga tidak memberatkan kerja lambung dalam mengolah makanan ; puasa dapat membersihkan tubuh dari berbagai toksik/racun yang ada sehingga peran ini harus dimanfaatkan guna melahirkan kembali tubuh dengan kefitrahannya; puasa dapat membakar zat-zat gizi yang tersimpan dalam tubuh dalam bentuk kegemukan sehingga lemak terbakar dan menjadi seimbang; dll.Orang berpuasa mau merasakan penderitaan orang lain, minimal merasakan bagaimana tidak makan dan minum dalam 14-15 jam sebagai rasa berbagi dengan orang miskin yang tentunya sering tidak makan.merasakan penderitaan orang lain sangat terkait dengan kondisi seseorang yang sedang sehat secara sosial. Melalui pemahaman ini maka akan lahir sikap saling tolong menolong, berhati-hati terjerumus dalam lembah memperkaya diri sendiri ataupun memperkaya pihak lainnya atau hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu yang dikenal dengan istilah korupsi, kolusi dan nepotisme, menghindari fraud.

Dengan perasaan yang kuat guna menghindari perbuatan yang menyebabkan sakit sosial, maka tentunya ini didorong oleh keadaan tubuh yang sedang menahan haus dan lapar yang mencegah penyaluran energi yang sia-sia karena hanya digunakan untuk perbuatan sia-sia pula.Bukti bahwa puasa dan amalan lainnya dipraktikkan dengan baik seperti terlihat pada diri Rasulullah SAW. dan para umatnya.

Rasulullah SAW. dengan umur 63 tahun hanya menderita 2 kali sakit, dan dalam sebuah riwayat ketika datang para tabib untuk melihat kondisi umatnya, maka tidak satu orang pun ditemukan dalam keadaan sakit.

Sesungguhnya, keadaan ini merupakan implikasi teori-teori religi dalam Al-Qur’an dan Hadist yang merupakan teori paling canggih dan tiada tandingannya sepanjang masa. Oleh karena itu penting nya untuk dimulai saat ini dilakukannya pengkajian terhadap teori religi tersebut dan dipraktikkan dengan tujuan meningkatkan kemaslahatan umat manusia.Sebuah penelitian yang menyebutkan, perut adalah sumber penyakit dan dengan menjaganya dari aktifitas makan dan minum merupakan obat dari penyakit itu sendiri. Hal ini dijelaskan oleh Ustadz Abdul Razak Muhidin. Ia mengungkapkan bahwa perut merupakan sumber penyakit.

Dan pola hidup sehat sesuai syariat Islam, serta rutin menjalankan puasa merupakan cara ampuh membersihkan perut dari penyakit. “Dengan mengerjakan puasa maka otomatis perut terjaga dari asupan makanan yang berlebihan yang mungkin membehayakan tubuh dan kesehatan,” paparnya dalam tribunnews.

Hal ini selain penjelasan dan contoh diatas juga disebutkan dalam hadis dibawah ini:

عَنِ أَبِي هُرَيْرَةَرَضِيَ اللهُ عَنهُ,قَالَ رَسُولُ اللهِ صلَّى اللهَ عَلَيهِ وسلَّم:صُوْمُواتَصِحُّوا (أخرجه الطبرانيفي المعجم الأوسط)

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Berpuasalah niscaya kalian akan sehat.” (Hadist diriwayatkan Ath Thabrani dalam Mu’jam al Awsath).

Maka dengan itu kita sebagai manusia diharapkan untuk menjaga pola makan kita, memakan apapun boleh asal tidak berlebihan karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Makan dengan berlebihan sampai membuat kita kenyang itu bisa membuat perut sakit yang mana hal ini sudah sering di bahas oleh para medis sebagai sumber penyakit. Dan salah satu obatnya selain meminum resep dokter juga bisa dengan melakukan puasa.

Sesuai penjelasan diatas yang mana Rasulullah Saw. hanya pernah sakit sebanyak 2x saja, salah satu faktor yang mendukung mengapa Rasulullah Saw. tidak pernah sakit yaitu dengan berpuasa.

Exit mobile version