IPF Gelar Webinar Nusantara Wave

Jakarta, Liber Times -International Politics Forum (IPF) mengadakan diskusi publik dengan Judul Nusantara Wave Webinar: The Art of Cultural Diplomacy, Showcasing Nusantara Heritage. Diskusi diawali dengan sambutan oleh Aprilian Cena, Direktur Eksekutif International Politics Forum.

Dirinya menyatakan bahwa Nusantara Wave harus masuk dalam kancah internasional bersaing dengan K-Pop, Hollywood, Bollywood, J-Pop, dan lainnya. Tujuan dari Nusantara Wave adalah mengekspor budaya Indonesia, mulai dari makanan, pakaian, tarian, hingga pemikiran.

Wahid Supriyadi sebagai salah satu pembicara yang pernah menjabat Dubes Indonesia untuk Rusia dan Dubes Indonesia untuk UEA. Wahid menegaskan urgensitas Nusantara Wave dapat menopang sektor pariwisata Indonesia. Diplomasi budaya dinilai efektif dalam membangun hubungan antarnegara disamping kepentingan politik.

Pengalaman menjadi duta besar telah mengadakan beberapa pameran budaya di Australia, UEA, dan Rusia. Setiap pameran budaya Indonesia mendapatkan respon positif dan mendatangkan banyak peserta dari berbeda negara. Mereka menyebutkan sangat antusias dan penasaran dengan seluruh budaya Indonesia.

Budayawan Indonesia, Zastrouw al-Ngatawi juga hadir sebagai pembicara dalam diskusi Nusantara Wave Webinar. Zastrouw memandang nusantara wave dalam sejarah peradaban Nusantara, diplomasi budaya telah banyak dilakukan oleh bangsa Nusantara.

Bukti-bukti adanya diplomasi budaya bangsa Nusantara ini terdapat dalam berbagai artefak sejarah dalam bentuk prasasti maupun naskah dan cerita tutur. Beberapa prasasti, naskah dan jenis kesenian merupakan heritage Nusantara yang menyimpan kahazanah kebudayaan yang digunakan oleh bangsa Nusantara dalam melakukan interaksi dan komunikasi dengan bangsa lain.

Heritage Nusantara tersebut merupakan route peradaban bangsa yang dapat dijadikan sebagai referensi sekaligus sumber pengetahuan untuk menerapkan diplomasi budaya dalam konteks kekinian.

Perdebatan tentang Nusantara Wave sebenarnya belum menjadi kajian strategis bagi masyarakat khususnya pemerintah Indonesia. Padahal, Nusantara Wave menjadi ajang “unjuk gigi” bagi negara ini tentang jati diri dan representasi dari simbol negara.

Sangat disayangkan apabila pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan untuk mendorong Nusantara Wave secara berkelanjutan. Dampak signifikannya juga sangat dirasakan bagi negara dalam bentuk peningkatan kedatangan wisatawan asing ke Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *