News  

Habib Syakur Usul Pemerintah Berikan Penghargaan untuk Kota Paling Toleran

Jakarta, Liber Times–Dalam rangka merawat kebhinekaan di Indonesia dari paham-paham luar seperti paham radikal, intoleran, sepanjang tahun 2022 nanti, hendaknya seluruh masyarakat untuk saling menjaga satu sama lain dengan menggelorakan semangat toleransi antar umat beragama.

“Karena dengan bersatu, Indonesia akan selalu utuh sebagai bangsa dan negara,” ujar Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid, dalam diskusi daring bertajuk ‘Akhir Tahun 2021 Tetap Semangat Merawat Kebhinekaan’, pada Jumat (31/12/2021).

“Banyak hal-hal baru selama 20 tahun terkahir ini masuk ke negeri kita. Perabadan-peradaban asing, budaya-budaya asing yang masuk tidak sesuai, dikhawatirkan ingin menghancurkan negri kita tercinta. Tapi, saya yakin otomatis peradaban asing ini tidak pernah sesuai dengan apa yang dibentuk leluhur kita,” ungkap Habib Syakur.

Habib Syakur menyampaikan, di Indonesia ini sudah mempunyai adat istiadat, peradaban tersendiri yang begitu majemuk, terangkum dalam nilai-nilai Pancasila.

Pancasila, menurut Habib Syakur, merupakan penyelemat hidup berbangsa bernegara, dari batu sandungan yang ingin menyoyak kebhinekaan dan harmoni di Indonesia.

“Menyikapi paham-paham luar, terlebih yang membawa paham radikal dan intoleran, hekdanya tetap secara arif dan bijaksana, tidak dengan emosional. Karena, otomatis batu sandungan itu akan minggir dengan sendirinya,” ucap Habib Syakur.

Namun demikian, memasuki tahun 2022, Habib Syakur mengingatkan rakyat Indonesia akan perannya masing-masing dalam menjaga NKRI.

“Kita harus punya prinsip dasar bahwa kita sebagai anak bangsa memiliki peran masing-masing saling menjaga dan menebarkan nilai-nilai luhur bangsa ini,” ungkapnya.

Selain itu, di tahun 2022, Habib Syakur juga meminta kepada pemerintah pusat maupun daerah untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan toleransi antar umat beragama. Termasuk menginisiasi penghargaan terhadap kota/kabupaten yang dinilai sangat menjaga toleransi.

“Pemerintah daerah hingga pusat, harus melalukan penilaian untuk memberikan predikat mana kabupaten/kota yang paling toleran jangan cuma Adipura saja, tapi harus membentuk kota yang palig toleran, sekaligus memberikan penghargaan,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *