Jakarta, Liber Times-Indonesia sebagai bangsa yang majemuk adalah anugrah dari Allah SWT yang patut disyukuri. Pasalnya, sangat sedikit negara di dunia ini yang mampu bertahan di tengah kepungan perbedaan agama maupun ras. Sebaliknya, Indonesia yang memiliki perbedaan dilihat dari aspek ras, agama, maupun pandangan politik tidak menjadikan masyarakat Indonesia berseteru, namun memahami perbedaan itu sebagai sunnatullah. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sudah terbukti dapat menyatukan ragam perbedaan. Jelas, Indonesia dengan masyarakat heterogennya tidak membutuhkan ideologi baru.
Menyikapi maraknya gerakan yang ingin mengganti ideologi Pancasila, ulama muda asal Yogyakarta, KH Ahmad Muwafiq atau yang lebih dikenal Gus Muwafiq, sangat tidak menyetujuinya, Gus Muwafiq berpendapat, dengan kondisi Indonesia yang aman dan kondusif tidak butuh ideologi baru, bahkan kalau ada ideologi baru yang merepresentasikan agama tertentu, akan berpotensi merobek tenun kebangsaan yang selama ini telah dirajut. Lebih lanjut Gus Muwafiq, menyindir bahwa ideologi yang ditawarkan adalah ideologi untuk menyelesaikan masalah di negaranya, tidak cocok untuk Indonesia yang sudah aman ini.
“Namun ada gerakan-gerakan bendera hitam terinspirasi dari negara Timur luar sana, yang gerakannya dijadikan alat untuk mencoba menyelesaikan problem Indonesia. Padahal kalau mau negara dunia maju dan damai pakailah ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila,” tegas Gus Muwafiq saat mengisi pengajian di Medan beberapa waktu dilansir dari media tribunnews.com
Ulama muda yang terkenal dengan pemahaman sejarahnya yang begitu luas tersebut mengatakan bahwa melalui para founding father kita yang memiliki visi kebangsaan jauh ke depan, Indonesia adalah negara yang kuat dan hebat, tidak boleh Indonesia diklaim oleh satu agama apapun, karena Indonesia adalah negara bersama, bersama untuk maju, damai dan sejahtera. Tegas, selama masih hormat bendera yang sama,yaitu merah putih maka itulah Indonesia. Mempertahankan Indonesia adalah sejatinya ajaran agama, seperti yang dicontohkan para ulama terdahulu mengenai pentingnya menjaga dan mencintai tanah air.
“Bangsa Indonesia sebenarnya adalah bangsa yang sehat bangsa yang terhormat yang punya sikap kebersamaan yang luar biasa dari Sabang sampai Merauke bisa bersatu dengan satu bendera,” pungkas ulama berambut gondrong tersebut.