Purworejo, Liber Times – Sebagai salah satu langkah pembudayaan perilaku hidup sehat bagi masyarakat, Kementerian Kesehatan mencanangkan program Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).
Salah satu program Germas adalah pola makan. Tentunya semua makanan terlebih yang berpenampilan menarik akan terlihat lebih enak. Namun adakalanya makanan juga memiliki batas konsumsi.
Hal ini dikarenakan tidak semua zat gizi yang masuk dapat diserap oleh tubuh. Metabolisme dalam tubuh juga memiliki batas, seperti halnya dengan fisik tubuh yang memiliki batas.
Tiga bahan konsumsi yang paling dikenali dan menjadi cita rasa dalam semua masakan yaitu gula, garam, dan lemak.
Diketahui sebanyak 28,7% masyarakat indonesia mengkonsumsi Gula Garam Lemak (GGL) melebih batas yang dianjurkan.
Sementara itu, sebanyak 61,27% penduduk usia 3 tahun ke atas di Indonesia mengonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali per hari (Data Kemenkes).
Menjadi hal yang perlu mendapat perhatian khusus karena angka konsumsi tersebut terdapat pada usia anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
Ternyata dalam mengonsumsi ketiga bahan (GGL) tersebut terdapat anjuran konsumsi tiap harinya yang kemudian disebut dengan istilah G4G1L5 (Gula 4sdm, Garam 1sdt, Lemak 5 sdm):
Gula
Gula memang dikenal sebagai karbohidrat sederhana yang dapat diubah menjadi energi.
Bentuk gula yang dikonsumsi tidak hanya pada gula pasir, gula tebu, ataupun gula merah saja. Namun, kandungan gula juga terdapat pada makanan yang mengandung karbohidrat sederhana (tepung, roti, kecap) dan minuman yang mengandung gula. Konsumsi gula yang baik bagi kesehatan yaitu tidak lebih dari 50 gram per hari (4 sdm).
Garam
Natrium dalam garam membantu otot dan saraf bekerja, dan dapat membantu mengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh. Namun konsumsi garam lebih dari 5 gram (1 sdt) per hari menyebabkan air tertahan di dalam tubuh sehingga terjadi peningkatkan volume darah dan jantung harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah.
Pada data Survei Diet Total, rerata konsumsi garam masyarakat Indonesia usia >18 tahun adalah 6,8 gram dan natrium sebanyak 2700 mg. Pola konsumsi pada usia tersebut nantinya akan menjadi pola makan, dan dikhawatirkan akan menyebabkan risiko PTM (Penyakit Tidak Menular) di masa mendatang.
Lemak
Jika konsumsi lemak kurang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan penurunan imunitas terhadap penyakit.
Namun konsumsi lemak secara berlebihan juga akan mengakibatkan berkurangnya konsumsi makanan lain. Hal ini disebabkan karena lemak berada didalam sistem pencernaan relatif lebih lama.
Batas konsumsi lemak yang tepat sebanyak 67 gram (5 sdm) per hari.Pada dasarnya konsumsi semua jenis makanan harus dengan tepat, tidak kurang dan tidak lebih, karena pola makan yang sehat akan membentuk perilaku hidup sehat. Dan sebenarnya tidak hanya tiga bahan di atas yang terdapat batasan konsumsi, masih ada banyak anjuran dalam pola makan sehari-hari. Jadi, sampai jumpa di artikel lainnya. Salam sehat.