Health  

Sering Salah Kaprah! Ini Perbedaan Penanganan Keseleo dan Kram

Purworejo,LiberTimes – Berolahraga adalah salah satu hal penting untuk menjaga kesehatan. Namun, tetap ada risiko cedera di baliknya, misalnya kram otot dan keseleo.

Masih banyak orang yang menganggap kram otot dan keseleo adalah kondisi yang sama, padahal keduanya adalah kondisi yang berbeda.

Oleh karena itu penanganan antara kram otot dan keseleo juga berbeda. Maka diperlukan langkah penanganan yang tepat sasaran. Melansir Harvard Health Publishing, keseleo atau terkilir adalah kondisi terjadinya robekan ligamen jaringan yang menghubungkan antara dua tulang atau lebih.

Keseleo sering disebabkan karena jatuh dengan posisi yang salah, berjalan atau berlari di medan yang tidak rata, melakukan kesalahan gerakan saat berolahraga.

Sementara itu, kram otot merupakan kontraksi otot atau ketegangan otot yang terjadi secara tiba-tiba dan sangat kuat, sehingga menimbulkan nyeri bagi penderitanya. 

Kram otot biasanya disebabkan oleh olahraga dalam rentang waktu yang sangat lama, dehidrasi, kelelahan yang berlebihan saat beraktivitas atau berolahraga kekurangan elektrolit dalam tubuh.

Berikut ini beberapa langkah penanganan keseleo dan kram.


Saat mengalami keseleo (cedera jaringan lunak), terdapat sebuah tindakan awal yang efektif dan murah, serta dapat dilakukan sendiri secara sederhana di rumah sebelum berobat ke pelayanan kesehatan.

Tindakan tersebut disingkat dengan nama RICE merupakan singkatan dari Rest, Ice, Compression dan Elevation. 

Metode pengobatan ini biasanya dilakukan untuk cedera akut, khususnya cedera jaringan lunak (sprain maupun strain).

Metode terapi RICE ini dilakukan secepat mungkin sesaat setelah terjadinya cedera sampai dengan ±48 jam setelah cedera terjadi.

Metode RICE dapat membantu penyembuhan jaringan setelah mengalami cedera dan mencegah cidera lebih lanjut. Beberapa langkah tindakan keseleo sebeagai berikut

  1. Ice artinya memberikan efek dingin untuk membantu menurunkan suhu di sekitar jaringan yang mengalami cedera. Secara umum, tujuan pemberian es pada jaringan yang cedera adalah mengatasi pembengkakan, Pemberian es sesegera mungkin setelah cedera selama 15 – 20 menit secara berkala
  2. Rest artinya mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, sedangkan bagian tubuh yang tidak cedera boleh tetap melakukan aktivitas. Tujuan mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera adalah untuk mencegah cedera lebih lanjut dan membantu proses penyembuhan luka lebih optimal.
  3. Compression adalah pemberian penekanan/pembebatan kepada jaringan yang mengalami cedera. Penakanan dilakukan bersama-sama dengan pemberian metode ice (kompres dingin). Tujuan utama pemberian penekanan pada jaringan dikombinasi dengan efek dingin ini adalah untuk mengatasi pembengkakan berkelanjutan, dan pada kasus pendarahan dapat mengurangi / menghentikan perdarahan.
  4. Elevasi adalah meninggikan bagian yang mengalami cedera melebihi ketinggian jantung sehingga dapat membantu mendorong cairan keluar dari daerah pembengkakan. Pada tindakan elevasi, sebisa mungkin harus mengangkat bagian tinggi di atas jantung, misalnya jika yang cedera pergelangan kaki, pasien dalam posisi tidur kemudian pergelangan kaki diangkat atau ditopang dengan alat lebih tinggi dari jantung berada 15 – 25 cm di atas ketinggian jantung.

Jika penanganan keseleo menggunakan air dingin/es berbeda dengan Kram kompres dingin tidak cocok untuk situasi kram, karena dingin bisa memperburuk keadaan.

Karena saat dingin pembuluh darah akan mengerut untuk mempertahankan panas di dalam tubuh. Akibatnya, suplai darah ke otot menjadi berkurang. Suplai darah yang tidak memadai bisa menyebabkan kaki kram.

Beberapa tindakan yang bisa kita lakukan dalam penanganan kram yaitu posisikan duduk atau berbaring, coba berdiri atau bangkit dan ringankan beban di bagian kaki yang kram, Regangkan otot kaki yang kram dengan cara berjalan ringan menggunakan tumit, atau memegang kaki yang kram dengan tangan atau alat bantu seperti handuk, saat meregangkan otot kaki, pijat dengan lembut, Kompres hangat ketika kram muncul dan jika nyeri sudah mulai berkurang dan otot menjadi lebih lemas.

Penggunaan salep yang mengandung minyak eukaliptus (eucalyptus oil) dan kamper (camphor) untuk membantu meredakan rasa nyeri akibat kram otot dan memberi rasa nyaman, cukupi kebutuhan cairan dan mineral tubuh. Seperti natrium, kalium dan magnesium. terutama saat beraktivitas di udara panas, jaga agar tubuh tetap terhidrasi.

Exit mobile version