News  

Pernah Dukung dan Promosi Buku KSAD Dudung, Narji Minta Maaf

Jakarta, Liber Times–Komedian Sunarji alias Narji menyampaikan permohonan maaf dan penyesalan sempat ikut mendukung keputusan Jenderal Dudung Abdurachman, Pangdam Jayakarta kala itu, menertibkan baliho bergambar mantan Imam FPI, Rizieq Shihab usai kepulangannya akhir 2020 lalu.
Permintaan maaf itu disampaikan Narji, sapaan akrabnya, usai secara resmi bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bersama sejumlah artis ibu kota kala itu, Narji mengaku tak berniat menyakiti perasaan umat Islam lewat dukungan penertiban baliho Rizieq oleh Kodam Jaya.

“Saya berharap masyarakat mau memaafkan. Masak masyarakat tidak memaafkan saya. Istri saya saja memaafkan saya, yang punya tampang kayak gini,” kata dia kepada CNNIndonesia.com, saat dikonfirmasi, Selasa (4/1).

Di PKS, dia mengaku siap mengikuti semua proses pembinaan. Ia mengaku juga tak segan membantu kegiatan partai di tengah masyarakat. Narji mengakui hal itu merupakan konsekuensi bergabung dengan partai.

Lebih lanjut, dia menyebut bahwa PKS laiknya sebuah pesantren. Semua kader harus dibina secara rutin.

“Saya mau belajar banyak hal di PKS. Partai ini kan seperti pesantren, semua kadernya dididik dan dibina secara rutin. Dan saya menyatakan siap mengikuti kegiatan itu semua,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR, Mulyanto, mendukung permohonan maaf dan pernyataan Narji soal dukungan kepada Dudung. Ia berharap masyarakat berkenan memaafkan pelawak yang ngetop melalui group Cagur itu.

Mulyanto memahami, sebagai komedian, Narji tak begitu mehamai cara berpolitik yang luwes. Sehingga ke depan, kata dia, Narji akan rutin belajar politik yang santun kepada para ustad PKS.

Narji resmi bergabung dengan PKS pada Minggu (19/12) lalu. Kartu tanda anggotanya diserahkan langsung oleh Presiden PKS, Achmad Syaikhu.

“Ke depan beliau akan banyak belajar politik yang santun dari PKS dan para ustadznya. Kita terharu dan bangga mendengarnya,” kata Mulyanto.

Ternyata Narji juga pernah mempromosikan buku DAR (Dudung Abdur Rachman) Operasi Psikologis Kaum Intoleran karya Raylis Sumitra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *