Jakarta, Liber Times— Panggung politik tiada henti-hentinya terus berjalan, Anies Rasyid Baswedan yang digadang-gadang sebagai Capres 2024 akan mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022. Nama-nama calon Plt Gubernur DKI pasca Anies sudah muncul di beberapa media mainstream dari mulai Airin Rachmi Diany hingga Ahok muncul dipermukaan media.
Aktivis senior Nahdlatul Ulama, Muzakki Cholish menilai bahwa Plt Gubernur DKI harus dipegang oleh orang yang paham DKI, di antara nama yang ditawarkan ke publik adalah Rahmat Effendi, Wali Kota Bekasi dan M. Taufik, wakil DPRD DKI dari Gerindra.
“Tentunya yang mesti memimpin DKI adalah orang yang ngerti DKI, dari Oktober 2022 akhir jabatan Anies sampai ke pilpres itu lumayan loh, butuh waktu sekitar 2 tahun, itu kan sama dengan setengah periode. Masa jabatan Plt ini jangan disia-siakan, jangan diberikan kepada orang yang gak ngerti DKI. Saya kira yang memumpuni dan paham persoalan DKI adalah M. Taufik, beliau jelas wakil ketua DPRD DKI tentunya sangat paham persoalan DKI” kata Cholis dalam wawancara media (1/1/22)
Lebih lanjut, Cholis juga menyampaikan bahwa Taufik ini bukan orang sembarangan, ada 7 Kiai sepuh di DKI meneleponnya, meminta M. Taufik dijadikan sebagai pengganti Anies nantinya.
“M. Taufik itu bendahara umum PWNU DKI, dia juga pernah menjadi ketua Partai Gerindra DKI sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI. Ada 7 Ulama NU, Kyai-kyai sepuh yang meminta saya agar mendukung M. Taufik sebagai pengganti Anies. Melihat tingkat kemaslahatan bagi warga NU dan masyarakat DKI sangat jelas, mungkin itu pertimbangan ulama-ulama sepuh tersebut. Sayangnya 7 ulama itu tidak mau disebutkan namanya” pungkasnya.
Cholis juga mengakatakan di antara nama yang potensial dari NU adalah Rahmat Effendi yang sekarang menjadi Walkot Bekasi.
“Selain M. Taufik, kader NU yang layak menggantikan Anies adalah Rahmat Effendi Insya Allah beliau juga mampu menangani DKI dan paham soal DKI, dipastikan paham DKI karena ia memimpin kota tetangga dari DKI yang karakteristiknya hampir sama. Tapi permintaan banyak dari Ulama NU tetap tertuju kepada M. Taufik” tutupnya.