Grand Syekh Al Azhar: Semua Agama Mempunyai Hak untuk Menjalankan Ajaran Agamanya

Imam Besar Al Azhar Mesir, Syeikh Ahmad Tayyeb

Jakarta, Liber Times-Menurut penelitian terakhir, kebebasan memeluk agama dan menjalankan ajaran agamanya masih menemui rintangan. Terbukti dengan masih banyaknya isu penutupan tempat ibadah, persekusi, bahkan melakukan tindak kekerasan terhadap oknum yang beragama liyan. Jelas ini sangat menciderai semangat beragama sendiri, yang pilar-pilar ajarannya disandarkan dengan rasa cinta dan semangat perdamaian.

Menyikapi fenomena kebebasan beragama mutakhir ini, Imam Besar Al-Azhar, Grand Syaikh Dr. Ahmad Ath Thayyib sangat menyangkan masih adanya sekelompok oknum yang merasa terganggu dengan kehadiran agama lain. Hal ini sebetulnya mengindikasikan iman yang tertancap dalam hatinya belum mempunyai akar yang kuat. Seseorang yang mengimani sebuah agama, khususnya Islam sudah barang tentu tidak mengedepankan ego semata, namun mengembalikan masalah kepada pedoman sentralnya, yaitu Alquran. Alquran sendiri, sangat mengutamakan perdamaian dibandingkan dengan konflik dan peperangan.

“Alquran sudah dengan jelas menegaskan tentang kebebasan beragama beserta konseskuensi untuk tidak ada paksaan dalam beragama, adapun peperangan dalam Islam hanya dilakukan karena kondisi darurat dan hanya dilakukan jika sudah tidak ada jalan lain. Sebagaimana disabdakan Nabi Muhammad SAW , Jangan kalian mengharapkan perang, akan tetapi mohonlah keselamatan kepada Allah” . Perang juga bukan didasarkan agresi, melainkan hanya pembelaan diri,”papar Grand Syaikh saat memberikan orasi ilmiah dalam acara Konferensi Internasional Al Azhar untuk Perdamaian seperti yang diunggah di Youtube.

Menurut Grand Syaikh, dalam rangka menghormati dan menjunjung hak kebebasan beragama, kewajiban umat tidak hanya menjaga tempat ibadanya sendiri, namun lebih dari itu, yaitu bahu-membahu menjaga agar umat liyan juga bisa menjalankan ibadanya secara nyaman dan lancar. Hal ini menegaskan bahwa implementasi konkret kebebasan beragama adalah saling menjaga keselamatan antar umat beragama.

“Perintah perang di dalam Islam juga tidak hanya ketika membela masjid-masjid saja tetapi juga ketika dalam rangka membela (menjaga) gereja-gereja dan sinagog-sinagog Yahudi. Jika anda merasa kagum, maka kagumlah kepada agama yang memerintahkan pemeluknya untuk berperang demi mengamankan pemeluk agama langit lain dan menjaga tempat-tempat  ibadah mereka,” pungkas ulama paling berpengaruh di dunia tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *