Jakarta, LuberTimes–Direktur White Wood Consorsium Private investigation, Paijo Parikesit mengatakan bahwa Muhammad Riza Chalid Tersangka kasus Korupsi dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina periode 2018–2023, pada Sabtu tanggal 12 juli pukul 14 waktu Singapura terdeteksi di bandara Changi Singapura hendak menuju Kuala Lumpur. Info tersebut didapatkan Paijo dari jejaring intelijen internasionalnya.
Dari hasil Investigasi didapati bahwa Riza Chalid sudah menjadi warga negara Malaysia setelah menikahi seorang anak dari Sultan Kedah di Malaysia berapa tahun lalu. Riza Chalid juga merupakan kawan dekat dan partner bisnis dari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim hal ini terkonfirmasi dari hasil investigasi White Wood Consorsium Private Investigation (WWCPI).
Menurut WWCPI, Reza Chalid sempat lakukan negosiasi. Dengan melakukan pengembalian dana 150 T dari Riza Chalid namun di tolak dari total kerugian 287 Trilyun, tidak terjadi kesepakatan. Ada rapat di Kuala Lumpur (KL) yang memutuskan Dana 150 Trilyun akan digunakan untuk melakukan gerakan politik mulai dari mendegradasi Petinggi Petinggi di Kejagung yang menangani kasus tersebut serta mengulingkan pemerintahan Prabowo jika tidak ada Kata perdamaian.
Rapat di KL Riza Chalid tidak mau ganti kerugian negara karena selama 2018 – 2023 Dana hasil Korupsi dibagikan ke Petinggi Petinggi parpol dan pejabat negara di ESDM ,BUMN dan Pertamina.
Paijo memberikan warning pada pemerintah Prabowo agar mewaspadai serangan balik MRC yang dapat mengguncang situasi politik dan ekonomi RI. Prabowo harus melakukan lobby pada PM Malaysia Anwar Ibrahim agar memulangkan Muhamad Riza Chalid dan mempertanggujawabkan segala perbuatannya.
Dan seluruh komponen masyarakat harus mendukung Kejaksaan Agung untuk bisa menangkap Riza Chalid
