Khalilurrahman: PBNU di Bawah Yahya Staquf Kepengurusan Laknat, Segera Gelar Muktamar Luar Biasa

Jakarta, LiberTimes– Khalilurrahman, Majelis Pembina Forum Muda Nahdlatul Ulama (FMNU), mendesak agar Muktamar Luar Biasa PBNU segera digelar untuk mengganti kepemimpinan Yahya Cholil Staquf. Desakan ini muncul setelah mencuatnya dugaan keterlibatan sejumlah oknum pengurus PBNU dalam kasus korupsi kuota haji.

Menurut Khalilurrahman, kepengurusan Yahya Staquf saat ini adalah “kepengurusan laknat”, sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa Allah melaknat penyuap dan penerima suap. “Hukum qiyasnya jelas, pelaku korupsi termasuk dalam golongan yang dilaknat Allah. Tidak ada alasan membiarkan kepengurusan ini bertahan,” tegasnya.

FMNU menilai, kasus dugaan korupsi kuota haji yang menyeret sejumlah tokoh PBNU merupakan skandal moral dan agama yang tidak bisa ditolerir. Yaqut Cholil Qoumas disebut sebagai aktor utama, sementara nama-nama seperti Isfah Abidal Aziz, Adung Abdurrahman, Noeruzzaman, dan Wibowo juga masuk dalam lingkaran kasus ini.

“Ini bukan sekadar masalah hukum, tapi masalah akidah dan marwah organisasi. PBNU seharusnya menjadi teladan moral umat, bukan justru tercemar oleh praktik suap dan jual beli kuota haji. Kami tidak ingin NU menjadi sarang maksiat dan tempat mencari keuntungan pribadi,” tegas Khalilurrahman.

FMNU menyerukan kepada seluruh warga NU di seluruh Indonesia untuk mengawal dan menuntut reformasi total di tubuh PBNU, dimulai dari pencopotan Yahya Staquf dan pengurus yang terlibat, serta pembentukan kepengurusan baru yang bersih, amanah, dan sesuai dengan cita-cita Nahdlatul Ulama.

“Kalau ini dibiarkan, maka NU akan hancur dari dalam. Muktamar Luar Biasa adalah jalan penyelamatan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *