Masuk Kuliah Bareng Anaknya, Pria Ini Bikin Heboh UGM Karena IPK 4.00!

YOGYAKARTA, Libertimes.id – Suasana haru dan penuh inspirasi mewarnai Wisuda Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode III Tahun Akademik 2024/2025 yang digelar di Grha Sabha Pramana, Rabu (23/4/2025). Dari total 1.455 lulusan yang diwisuda, perhatian banyak orang tertuju pada sosok Dr. Ir. Lasarus Bambang S., ST., MM., IPU., CRGP., karyawan PT Adhi Karya (Persero) Tbk., yang berhasil meraih gelar doktor dengan IPK sempurna 4.00 dan dinobatkan sebagai wisudawan terbaik program Doktor.

Namun, prestasi akademik itu hanyalah sebagian dari cerita menarik yang mengiringi perjalanan Lasarus. Di hadapan ribuan tamu undangan, ia membagikan kisah uniknya, yakni menempuh pendidikan doktoral di UGM bersamaan dengan sang putri, Elvina Marla Banowati, yang saat itu memulai studinya di Fakultas Kedokteran UGM. Hari pertama mengenakan jas almamater UGM menjadi momen istimewa yang tak akan pernah dilupakan Lasarus. Pada tanggal 2 Agustus 2022, ia dan putrinya bersama-sama mengenakan jas almamater, simbol kebanggaan mahasiswa UGM, dan mengabadikan momen tersebut dalam sebuah foto di depan gedung Grha Sabha Pramana. Di dalam unggahan sosial media mereka saat itu, tertulis sebuah kalimat doa sederhana yang kini menjadi kenyataan: “Bapak calon Doktor, Anak calon Dokter.”

Dua tahun enam bulan berlalu, Lasarus berhasil menyelesaikan studi doktoralnya dengan predikat sempurna, sementara sang putri kini tengah menyelesaikan skripsinya dan diharapkan segera meraih gelar Sarjana Kedokteran pada akhir 2024 atau awal 2025. Perjalanan Lasarus mencapai gelar doktor tidaklah mudah. Ia menggambarkan dirinya sebagai “BoNek” alias “bondo nekat,” karena harus membagi waktu, tenaga, dan pikiran antara pekerjaan profesional, tugas keluarga, serta tanggung jawab akademik. Meski penuh tantangan, ia menegaskan bahwa belajar di UGM bukan hanya tentang meraih gelar, tetapi tentang menempa nilai-nilai kehidupan.

“Di UGM, saya belajar lebih dari sekadar ilmu. Saya belajar toleransi, kebersamaan, dan makna pengabdian. Gelar ini bukanlah akhir perjuangan, melainkan awal dari tanggung jawab untuk terus memberikan manfaat bagi sesama,” ungkap Lasarus dengan suara bergetar saat menyampaikan pidato wisuda.

Selain kisah inspiratif Lasarus, sejumlah prestasi lain juga menghiasi prosesi wisuda kali ini. Novia Rathmaningrum dari Program Magister Manajemen mencetak rekor sebagai lulusan tercepat program Magister, menyelesaikan studi hanya dalam waktu 1 tahun 17 hari. Di jenjang Doktor, Dewi berhasil menjadi lulusan termuda dengan usia 26 tahun 6 bulan 1 hari. Sementara itu, Aufaa Shafira Widowati dari Program Studi Ilmu Kesehatan Mata mencatatkan IPK tertinggi di program Spesialis dengan nilai 3,97.

Secara keseluruhan, UGM mewisuda sebanyak 1.455 lulusan, yang terdiri atas 1.263 lulusan Program Magister, 83 Program Spesialis, 17 Program Subspesialis, dan 92 Program Doktor. Setiap kisah di balik angka-angka tersebut membawa semangat perjuangan, ketekunan, dan cita-cita yang menjadi fondasi kuat dalam membangun masa depan bangsa.

Lasarus, yang merupakan alumnus S1 Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta, membuktikan bahwa semangat belajar tak pernah mengenal batas usia. Ia menjadi teladan bahwa pendidikan bisa menjadi jembatan yang menghubungkan generasi, menguatkan nilai-nilai keluarga, dan membangun bangsa. Ia menekankan bahwa kunci kesuksesan terletak pada fokus, ketekunan, semangat pantang menyerah, serta doa tulus dari keluarga, terutama dari orang tua dan istri tercinta.

Kisah Lasarus menghidupkan kembali semboyan Kagama: “Mengakar Kuat, Menjulang Tinggi,” yang menjadi semangat abadi para alumni Universitas Gadjah Mada. Semangat ini menjadi bukti bahwa perjuangan akademik bukan sekadar untuk prestasi pribadi, melainkan juga untuk membawa manfaat bagi masyarakat luas.
Salam rukun, guyub, migunani saklawase.

Exit mobile version