Jakarta, LiberTimes–Ratusan Aktivis Mahasiswa dan pemuda asal Sukabumi yang tergabung dalam Perkumpulan Pemuda Keadilan menggelar aksi demonstrasi di depan gedung PT Wilton Wahana Indonesia. Aksi tersebut untuk menuntut dan mendesak PT Wilton agar segera menghentikan segala aktivitas tambang di Ciemas, Sukabumi.
Dendi Budiman, Ketua Perkumpulan Pemuda Keadilan mengatakan aksi tersebut didasari keserahan dan kegelisahan akan tanah kelahirannya yang semakin rusak dan tercemar oleh adanya kegiatan aktivitas tambang tersebut.
“Kedatangan kita hari ini bukan atas perintah pihak manapun, bukan perintah kampus apalagi Bupati Sukabumi. Kedatangan kita murni panggilan hati nurani yang tidak rela melihat tanah kita dirusak oleh Wilton,” ungkap Dendi kepada media, Jumat (28/6/2024).
Lebih jauh Dendi menyebut, keberadaan PT Wilton tidak memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Justru menurutnya, masyarakat harus menanggung alam dan lingkungan yang rusak akibat dari aktivitas tambang tersebut.
“PT Wilton dalam sshari mengeruk 500 ton emas artinya dalam satu bulan ada 15.000 ton emas yang dihasilkan dari tanah kami. Tapi itu semua tidak ada manfaat sama sekali. Sungainya keruh, tanahnya longsor dan jalan kami amblas. Itu yang kami dapat,” lanjutnya.
Dendi mengatakan aksi kali ini merupakan aksi kedua yang mereka gelar. Sebelumnya aksi serupa digelar pekan lalu di depan gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
“Kita tidak akan berhenti. Pekan depan kita akan kembali menagih janji, menuntut dan menggugat keberadaan PT Wilton. Kita tidak rela sumber daya alam kita dikeruk secara brutal tanpa memberikan manfaat kepada masyarakat,” pungkasnya.
Diakhir, Dendi juga berencana akan menggelar aksi sekaligus melaporkan PT Wilton ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan praktek tambang ilegal. Sebab berdasarkan informasi dari KLHK, Izin Usaha Pertambangan milik PT Wilton telah dicabut.
