Penulis; Ahmad Dzaki, Sekbid Politik, Hukum dan Ham MD KAHMI Jakarta Pusat
Jakarta, Liber Times – Hari Jum’at, 30 Ramadhan 1444 H atau 21April 2023 bertepatan sehari sebelum lebaran Idul Fitri di Istana Batu Tulis Bogor telah terjadi hari bersejarah bagi seorang Kepala Daerah 2 periode dari Jawa Tengah yaitu Bung Ganjar Pranowo dinaikan tugas dan tanggungjawab nya menjadi Calon Presiden Republik Indonesia oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Ibu Prof. Dr (Hc) Megawati Soekarno Putri.
Banyak asumsi yang beredar di kalangan masyarakat, baik dari kalangan elit partai politik maupun dari kalangan rakyat bawah. Salah satu pandangan nya yang menarik adalah, kenapa pengumumannya harus di Istana Batu Tulis? Dan kenapa berbeda dengan apa yang diutarakan oleh Kepala BIN Prof. Dr. Budi Gunawan saat di Jayapura? Mari sedikit kita telaah beberapa asumsi yang ada terjadi di kalangan masyarakat ini.
Istana Batu Tulis
Berbicara mengenai Istana Batu Tulis ini sangat bersejarah bagi keluarga besar Sang Proklamator Ir. Soekarno. Karena dulunya Sang Penyambung Lidah Rakyat itu kerap beristirahat menghilangkan penat dari hiruk pikuk pekerjaan sebagai Presiden RI.
Bahkan disini pula Bung Karno bertemu pertama kali nya dengan petani Marhaen cikal bakal konsep Marhaenisme, Mengutip dari buku otobiografi “Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat” yang ditulis Cindy Adams disebutkan, “Saya ingin berbaring di antara perbukitan dan ketenangan. Hanya keindahan dari negara yang saya cintai dan kesederhanaan sebagaimana saya hadir. Saya berharap rumah terakhir saya dingin, pegunungan, daerah Priangan yang subur di mana saya bertemu pertama kali dengan petani Marhaen,” kata Soekarno dalam buku itu.
Mencermati kenapa dipilih nya Istana Batu Tulis oleh Ibu Megawati selaku Ketua Umum PDIP karena momen bulan ramadhan yang sangat suci di kalangan umat muslim dan juga menginginkan suasana yang adem dan tenang karena penetapan calon Presiden 2024 akan menjadi momentum bersejarah bagi seorang kader yang memulai politik dari bawah sampai dengan sekarang masih menjabat Kepala Daerah.
Hal ini pula menandakan secara ekspilisit seorang Ketua Umum yang sangat berjiwa negarawan, dan berjiwa besar mampu kembali mengumumkan kader nya untuk diberikan tanggungjawab yang lebih besar. Serta tidak menetapkan anak kandung nya sendiri yaitu Puan Maharani Ketua DPR RI 2019-2024, pernah menjabat sebagai Menteri yang banyak orang prediksi bakal Calon Presiden oleh Ibu Mega.
Pengumuman pencapresan ini sudah dikaji matang oleh Bu Mega, bahkan beliau menyampaikan sudah berbagai tokoh publik melakukan diskusi panjang bahkan sampai dengan perenungan beliau sendiri untuk penentuan calon Presiden RI 2024.
Pernyataan Kepala BIN di Jayapura
Beberapa perbincangan di kalangan masyarakat kerap terdengar kenapa Bu Mega tidak sejalan atau sepemahaman dengan apa yang dilontarkan Pak Budi Gunawan saat peresmian Gedung Papua Youth Creative Hub (PYHC) di Jayapura beberapa pekan yang lalu. Yang dalam sambutannya Kepala BIN tersebut mengatakan “aura Pak jokowi sebagian sudah pindah ke Pak Prabowo”. Dimana beberapa pengamat politik mengindikasikan pernyataan tersebut adalah nantinya pengganti Presiden Jokowi adalah Pak Prabowo Subianto (PS).
Sebagai seorang tokoh intelijen yang juga Guru Besar Intelijen Pak Budi Gunawan (BG) mengatakan hal tersebut sudah menganalisa luar dalam, serta melihat konstelasi pergerakan masyarakat Indonesia dimana Menteri Pertahanan saat ini nantinya yang akan memenangkan kontestasi pemilihan Presiden 2024. Pernyataan seperti itu pastilah sudah dikalkulasikan dengan beragam metodologi ilmiah yang valid.
Asumsi yang berkembang di kalangan masyakarat kenapa Bu mega saat ini tidak sejalan dengan analisa intelijen, padahal sudah menjadi rahasia umum bahwa Kepala BIN dan Ibu Mega adalah satu kesatuan yang tidak pernah lepas mengambil kebijakan dari informasi dan data intelijen.
Mungkinkah sekarang sudah ada pergesekan antara mereka berdua?? wallahualam bish-shawab

*isi opini bukan tanggungjawab libertimes