News  

PWNU DKI Jakarta: NU Itu Tempat Pengabdian, Bukan Karier

Jakarta, LiberTimes-Jelang Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34, isu persaingan bakal calon ketua PBNU selanjutnya semakin ketat. Kali ini PWNU DKI Jakarta mengeluarkan pernyataan keras dengan menyebutkan tidak boleh ada pembatasan periode kepemimpinan di dalam organisasi Nahdlatul Ulama.

Dua nama bakal calon ketua PBNU akan diusung dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34. Dua nama tersebut adalah Said Aqil Siradj yang saat ini menjabat sebagai ketua umum PBNU dan Yahya Cholil Staquf yang menjabat Katib Aam PBNU.

Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Muzzaki Cholis menyebut menolak adanya pembatasan periodisasi jabatan ketua umum PBNU. Menurutnya NU adalah tempat pengabadian kepada bangsa,agama, dan negara, sehingga tidak boleh ada pembatasan waktu bagi ulama dalam memimpin dan mengabdi.

“Al ulama warasatul anbiya, ulama itu adalah pewaris para Nabi. Tugas ulama itu tidak dibatasi ,lho. Karena NU itu organisasi ulama maka tidak perlu dibatasi dengan periode. Selagi beliau masih dibutuhkan, siapapun itu maka tidak perlu dibatasi oleh sekat-sekat periodisasi. Regenerasi di NU mengkader banyak warganya, tidak semua menjadi pengurus NU begitu, jadi kalau semua orang bekejar-kejaran menjadi pengurus NU karena sudah ikut PKPNU, sudah ikut MKNU, maka NU bukanlah menjadi pengabdian tetapi menjadi karier. Di NU tidak ada karier,” tegas Muzakki Kholis seperti yang dikutip dari TV One News Kamis 16/12/2021.

Belakangan aksi saling argumentasi antar tokoh NU terus mencuat. Kelompok pendukung Yahya Staquf berpendapat perlu adanya regenerasi dalam kepengurusan Nadhlatul Ulama, sementara kelompok lainnya mendorong Said Aqil Siradj untuk menjabat ketiga kalinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *