Polri Cinta Sunnah Bukti Internal Polri Sudah Terpapar Radikalisme

Polri Cinta Sunnah

Jakarta, Liber Times-Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengaku prihatin dengan fenomena Polri Cinta Sunnah, pasalnya akhir akhir ini banyak laporan dari masyarakat terkait pergerakan radikalisme yang seolah olah ada pembiaran, padahal fakta dan terjadi dilingkungan sekitarnya, bahkan ada beberapa jawaban yang tidak masuk akal katanya kelompok yang di laporkan tesebut katanya bukan radikal, tapi justru sedang menjalankan sunnah agama yang kaffah.

Lucunya adalah kok orang yang lapor dan masuk media justru di interogasi layaknya tersangka, pelapor disalahkan karena dianggap mencemarkan nama daerah tertentu karena dianggap seolah tidak aman, padahal seharusnya laporan tersebut merupakan data awal yang segera ditindaklanjuti dan ditelusuri supaya paham radikal tersebut tidak menyebar di masyarakat.

Kalau tidak ada muncul kasus justru nanti masyarakat tidak waspada dan akan merasa aman, dan jutru kalau kita merasa aman itulah merupakan bahaya paling besar, sebab ketika merasa aman kita mudah lengah.

Menurut Ken, Ibu kandung kelompok teroris di Indonesia adalah NII dan Salafi Wahabi Jihadi, dua kelompok inilah yang menghasilkan bibit bibit terorisme di Indonesia, biasanya mereka menyusup dengan menyesuaikan diri dengan sistim taqiah atau menyembunyikan jatidiri yang sesungguhnya, tapi percayalah tujuan mereka itu adalah berkuasa, mereka tidak sepakat dan anti dengan demokrasi, mereka hendak menganti Ideologi Pancasila dengan Negara Islam atau Khilafah.

Jumlah pengikut Polri Cinta Sunnah menurut Ken sudah mencapai ratusan ribu dan angkanya semakin bertambah banyak, walaupun beberapa medsos Polri Cinta Sunnah yang sudah mencapai ratusan ribu follower tiba tiba menghilang dan ada yang berganti nama menjadi kajian sunah, kajian tauhid, kajian hijrah dll.

Mungkin secara kasat mata mereka itu seperti orang yang rajin ibadah, bahkan ibadah sunnah oleh mereka jadikan wajib, misalnya sholat dimasjid itu wajib, jadi walau kadang masjid jauh, ketika masuk waktu sholat lansung bergegas ke masjid.

Masalahnya adalah Virus Polri Cinta Sunnah ini adalah ketika yang tidak bersepakat dengan ritual mereka dianggap telah keluar dari Islam yang diawali dengan vonis tahayul bid’ah dan kurafat kepada mereka yang berbeda, termasuk kepada mereka yang melestarikan kearifan lokal.

Ken mengaku sering menangani dan berdialog dengan oknum polisi yang terpapar radikalisme, ada polwan ada yang pakai cadar, ada juga polwan tidak mau salaman dengan pimpinan karena dianggap bukan muhrim, ada juga polwan yang sudah membuat surat pengunduran diri sebagai polisi karena terpapar radikal padahal baru seminggu bergaul dengan kelompok tersebut. Bahkan pernah sampai ditanya seorang PJU di Polda apa agamanya, karena Ken dianggap menyudutkan Islam dengan mengkritisi fenomena Radikalisme yang mengatasnamakan agama Islam.

Ken selalu menyampaikan bahwa tujuan beribadah itu kan mendapatkan ridho tuhan dan mendapatkan surga-Nya. Seorang polisi karena merupakan alat negara tak perlu pakai cadar, pakai jenggot, pakai cingkrang, tak perlu membid”ah bid’ahkan yang tidak sekelompok apalagi sampai mengkafirkan yang berbeda paham.

Menurut Ken, aparat yang baik POLRI maupun TNI yang amanah, mengayomi,melindungi dan melayani masyarakat dengan baik, diakhirat kelak masuk surga itu yang paling dahulu, itu karena polisi telah berjihad dengan tangan.

Justru aparat keamanan itu yang sedang berjihad paling utama dengan tangan, karena dinegara ini hanya aparat yang diberikan wewenang dalam rangka memberantas kemungkaran dengan tangan dalam hukum yang berlaku, nyawa sebagai taruhannya.

Masyarakat berjihad dengan hatinya lewat doa doanya kepada tuhan agar penguasa diberikan hidayah supaya membuat kebijakan yang tepat, kyai ustadz atau ulama berjihad dengan lisan, dengan dakwah dan orasi keagamaan yang damai dan menyejukan, sedang aparat berjihad dengan tangan dalam memerangi kemungkaran. Jadi seorang aparat yang amanah sejatinya sedang melakukan jihad yang paling utama dan insyaallah surga jaminan-Nya,” pungkas Ken (Sandi/LTimes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *