News  

Resmikan Pabrik Biodiesel Haji Isam, Aktivis 98: Bukti Jokowi Tunduk Oligarki Jahat

Jakarta, Liber Times–Presiden Joko Widodo akan meresmikan pabrik biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya (JAR). Pabrik tersebut di bawah naungan Jhonlin Group. Jhonlin Group sendiri adalah perusahaan milik pengusaha Kalimantan Selatan, Andi Syamsudin atau Haji Isam.

“Jokowi akan langsung melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Tanah Bumbu, dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Di Kabupaten Tanah Bumbu, Presiden diagendakan untuk meresmikan pabrik biodiesel,” dikutip dalam keterangan pers, Kamis(21/10) dilansir dari merdeka.com

Sebelumnya, Setibanya di Pangkalan TNI AU Syamsudin Noor, Kota Banjarbaru, Jokowi akan langsung melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Tanah Bumbu, dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Di Kabupaten Tanah Bumbu, Presiden diagendakan untuk meresmikan pabrik biodiesel.

Usai peresmian pabrik biodiesel, Jokowi akan menuju Kota Banjarmasin, untuk meninjau kegiatan vaksinasi yang digelar di halaman RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh. Selain meninjau, Presiden juga akan menyapa para peserta vaksinasi melalui konferensi video di beberapa kabupaten dan kota se-Provinsi Kalimantan Selatan.

Padahal track record perusahan Haji Isam ini sangatlah bermasalah karena pernah digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus pengemplangan pajak bersama dengan Mu’min Ali dari Panin Bank.

“Presiden Joko Widodo membuktikan konstitusi dan hukum miliknya. Demi isu investasi, Presiden akan resmikan salah satu anak usaha milik group Jhonlin. Tak peduli perusahaan milik haji Isam pernah digeledah KPK RI diduga terlibat pengemplangan pajak bersama Mu’min Ali Panin Bank,” tutur Aktivis 98, Haris Rusly Moti.

Bung Haris juga menyoroti sosok Luhut Binsar Panjaitan yang sangat mencolok dalam Kabinet Jokowi ini. Visi Jokowi yang mengedepankan investasi tentu bagus, akan tetapi dalam prakteknya tidak mengindahkan hukum yang berlaku harusnya menjadi catatan kelam tersendiri bagi pemerintahan Jokowi kali ini.

“Di pemerintahan Joko Widodo, Luhut Binsar Panjaitan ini, yang penting punya banyak duit, tak peduli hasil rampokan, yang penting dekat Presiden dan seakan-akan bikin investasi, anda akan selamat walaupun hukum diinjak-injak,” ungkap Bung Haris. (Habibi/LTimes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *