Jakarta, Liber Times–Kursi Duta Besar menjadi salah satu jabatan yang banyak diminati oleh berbagai kalangan, baik yang sudah berkarir di Kementerian Luar Negeri maupun politisi yang memang mengincar posisi Duta Besar tersebut.
Rekomendasi dari presiden merupakan kunci sakti dalam penugasan seseorang yang ditunjuk sebagai Dubes di samping usulan tokoh yang berpengaruh yang nantinya akan dijadikan landasan Presiden dalam menunjuk wakil negara Indonesia di negara yang dituju tersebut.
Negara yang mendapat sorotan besar yaitu Arab Saudi. Duta besar RI untuk Arab Saudi segera berganti, saat ini posisi strategis itu ditempati Agus Maftuh Abegebriel. Dalam usulan calon duta besar baru Istana kepada DPR RI, nama Abdul Aziz muncul.
Sebelumnya, posisi calon dubes RI diisi oleh politikus PDIP Zuhairi Misrawi. Namun, yang terbaru, Zuhairi pindah menjadi calon dubes Tunisia, nama Abdul Aziz yang mengisi calon dubes Saudi.
Lantas, Siapa Abdul Aziz?
Aziz merupakan alumnus UIN Syarief Hidayatullah Jakarta. Ia meraih gelar doktor di bidang studi pemikiran Islam. Tercatat Aziz pernah menjadi Komisioner KPU pada periode 2007-2012. Baru-baru ini juga dia menerbitkan buku Negara Rasional yang banyak diperbincangkan saat ini.
Ketua Ikatan Alumni UIN Syarief Hidayatullah Jakarta Ace Hasan Syadzily membeberkan, sejumlah pengalaman sebagai aktivis juga pernah dilalui Abdul Aziz. Seperti GP Ansor, pengurus PBNU dan kini juga aktif di dunia akademik.
Tidak ada catatan bahwa Abdul Aziz tergabung dengan PKB
Jika mulus menjadi dubes RI untuk Saudi, diharapkan sejumlah diplomasi bisa dijalankan khususnya terkait jemaah haji Indonesia dan juga perlindungan WNI di tanah suci umat islam itu.
“Terutama dalam melakukan diplomasi Haji sehingga kuota kita semakin bertambah, tentu bukan hanya soal Haji dan umrah, tetapi juga soal perlindungan WNI di Arab Saudi yang jumlahnya sangat banyak, terutama pendampingan bagi WNI yang memiliki masalah hukum di negara ini,” ujar ketua Ikatan Alumni UIN tersebut. (Habibi/LTimes)