Jakarta, Liber Times – Sudah tidak asing lagi bagi masyarakat bahwa peredaran narkoba di lapas sering kali ditemukan.
Tidak pernah matinya peredaran narkoba di lapas ini membuat prihatin kita sebagai rakyat melihat lembaga pemasyarakatan yang notabene sebagai tempat pertobatan dan rehabilitasi bagi para napi penyalahgunaan narkoba justru menjadi sarang bisnis narkoba oleh oknum internal lapas sendiri.
Tidak hanya itu penegak hukum seperti kepolisian juga banyak ditemukan kasus penyalahgunaan narkoba seperti kasus Teddy Minahasa mantan Kapolda Sumbar yang saat ini masih menjalani persidangan.
Situasi ini menjadi ancaman bagi bangsa kita banyak ahli mengatakan bahwa penegak hukum menjadi target utama bagi jaringan narkoba internasonal sehingga bisnis narkoba akan terus berjalan dan terbackup oleh oknum aparat, dan nampaknya hal itu sudah terjadi.
Melalui video podcastnya di YouTube artis Indonesia Uya Kuya menghadirkan Tio Pakusadewo aktor kawakan yang membeberkan sejumlah bisnis ilegal di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas).
Tio Pakusadewo dengan gamblangnya menyebut seorang anak menteri telah menjalankan bisnisnya di penjara. Mulai dari bisnis haram hingga memonopoli dagangan di kantin penjara dengan harga yang tidak wajar.
Potongan video podcast Uya Kuya akhirnya viral di media sosial. Masyarakat kemudian menuding anak dari menkumham Yamitema Laoly dibalik bisnis ilegal itu.
Akun twitter @PartaiSocmed mengklaim, salah satu bisnis yang dijalankan putra Menteri Yasonna adalah penjualan air mineral di sejumlah lapas besar di Indonesia.
Yamitema Laoly disebut mensuplai air alam kemasan tersebut lewat perusahaan Jeera Foundation. Perusahaan yang dimaksudkan adalah PT Natur Palas Indonesia yang memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa lapas besar, yang mana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder.
Nama perusahaan PT Natur Palas Indonesia terkesan disamarkan seperti yang di cuitkan netizen @jembercoret “Natur=Rutan, Palas=Lapas”, sedangkan nama Jeera diambil dari kaya “Jera” yang artinya “Kapok”. Lapas sebagai tempat memberikan efek jera bagi para napi.
Tio Pakusadewo blak-blakan membongkar bobroknya kehidupan di dalam lapas Indonesia. Selain bisnis narkoba yang tumbuh subur, ada juga pemain lain yang memanfaatkan kondisi lapas dengan membuka warung makanan dengan harga yang digetok sangat tinggi.
“Makan paling sederhana makan, Makan itu kan di subsidi oleh Pemerintah. Kita semua tahu bisa di cek di websitenya dananya berapa.
Cuma yang dialamai pertama, nasinya nasi cadong, lima menit pertama masih anget masih mungkin untuk dimakan.
Tapi kalau sudah dibuka termosnya kena angin, 5 menit berikutnya udah kayak bola bekel. Gatau jenis nasinya apa, itu keras dan sulit di konsumsi,” beber Tio.
“Tapi, disediain kantin. Ada kantin, kayak nasi padang, nasi yang bagus, makanan yang enak-enak kayak rempeyek, apapun ada. Napi boleh makan disitu tapi bayar. Ada juga air mineral harganya antara masuk akal dan ga masuk akal. Yang gak masuk akal itu aquanya, minumannya itu mereknya satu jenis tapi bukan aqua, labelnya warna kuning, The Rutan Water,” beber Tio.
Pasca viralnya video podcastnya viral, Uya Kuya mengaku dihubungi sejumlah pihak. Hal ini dingkap Uya saat menjadi bintang tamu bersama Tio di acara tv swasta.